Tidak ada batas, mungkin ini kata yang pas untuk kaum remaja laki dan
wanita saat ini.
Betapa parahnya peragulan remaja kita masa kini membuat
kita mengelus dada, derasnya arus informasi dari dalam dan luar negeri
telah merubah pola pikir remaja kita saat ini. Telah banyak kejadian
aborsi, hamil diluar nikah, bunuh diri karena masalah pacaran menimpa
kaum remaja kita. Inikah potret masa depan generasi kita yang akan
membawa kemajuan bagi bangsa ini seperti sulit untuk mengharapkan masa
depan cerah dari generasi muda saat ini.
^_^
Pacaran yang merupakan satu diantara pintu zina menjadi budaya remaja
saat ini, selingkuh yang merupakan perbuatan paling di murkai Allah
menjadi biasa, pertengkaran yang pelakunya remajapun kerap mewarnai
kehidupan para remaja kita. Dari sekian pelanggaran moral ini
sesungguhnya adalah akibat dari kurangnya pemahaman remaja kita terhadap
agama dan keyakinan mereka, dalam Islam pergaulan dan masalah aurat
menjadi hal yang penting sehingga banyak ayat dan hadits nabi yang
menjelaskan tentang hal ini, inilah adab dan tips pergaulan yang bisa
menjadi rujukan kita bersama agar kita tidak terperosok kedalam
pergaulan bebas :
1. Menundukan Pandangan terhadap Lawan Jenis
Allah memerintahkan kaum laki-laki untuk menundukan pandangannya,
sebagaimana firman-Nya, artinya, “Katakanlah kepada laki-laki yang
beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara
kemaluannya.” (QS. An-Nûr: 30).
Sebagaimana hal ini juga diperintahkan kepada wanita beriman, Allah
berfirman, artinya, “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman,
“Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluan-nya.”
(QS. An-Nûr: 31).
2. Menutup Aurat
Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan janganlah mereka menampakan
perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (QS. An-Nûr: 31).
Juga firman-Nya, artinya, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu,
anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzâb: 59).
3. Adanya Pembatas Antara Laki-laki dengan Wanita
Seseorang yang memiliki keperluan terhadap lawan jenisnya, harus
menyampaikannya dari balik tabir pembatas. Sebagaimana firman-Nya,
artinya, “Dan apabila kalian meminta sesuatu kepada mereka (para wanita)
maka mintalah dari balik hijab.” (QS. Al-Ahzâb: 53).
4. Tidak Berdua-duaan dengan Lawan Jenis
Dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu ‘Anhu berkata, “Saya mendengar Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Janganlah seorang laki-laki
berdua-duaan dengan wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya.” (HR.
Bukhârî 9/330, Muslim 1341).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Janganlah salah
seorang dari kalian berdua-duaan dengan seorang wanita, karena setan
akan menjadi yang ketiganya.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzî dengan sanad
shahih).
5. Tidak Mendayukan Ucapan
Seorang wanita dilarang mendayukan ucapan saat berbicara kepada selain
suami. Firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala, artinya, “Hai istri-istri
Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu
bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga
berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah
perkataan yang baik.” (QS. Al-Ahzâb: 32).
Berkata Imam Ibnu Katsîr—rahimahullâh, “Ini adalah beberapa etika yang
diperintahkan oleh Allah kepada para istri Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam serta para wanita Mukminah lainnya, yaitu hendaklah
dia kalau berbicara dengan orang lain tanpa suara merdu, dalam artian
janganlah seorang wanita berbicara dengan orang lain sebagaimana dia
berbicara dengan suaminya.” (Tafsîr Ibnu Katsîr: 3/530).
6. Tidak Menyentuh Lawan Jenis
Dari Ma’qil bin Yasâr t berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda, “Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi
itu masih lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal
baginya.” (HR. Thabrânî dalam Mu’jam al Kabîr: 20/174/386).
Berkata Syaikh Al-Albânî—rahimahullâh, “Dalam hadits ini terdapat
ancaman keras terhadap orang-orang yang menyentuh wanita yang tidak
halal baginya.” (Ash-Shohîhah: 1/448).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah menyentuh wanita
meskipun dalam saat-saat penting seperti membaiat dan lain-lain. Dari
‘Aisyah berkata, “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh
tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat.” (HR. Bukhârî 4891)
Gaul Tapi Syar'i
Coretan
Unknown
|
Label:
Cerpen Ana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Jika ada Pesan Buat Ana